Baran : Segera Lakukan Sinkronisasi Data Lahan

By Admin


nusakini.com - Sebagai negara maritim dan agraris, Indonesia memiliki potensi sumber pangan yang besar. Dua hal tersebut merupakan dasar perekonomian yang seyogyanya terus dikembangkan sehingga mampu dan menjadi landasan kokoh terutama bagi para petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan bangsa.

Namun, potensi tersebut harus dihadapkan kepada kapasitas produksi pangan yang terkendala oleh adanya ahli fungsi lahan. 

Hal itu diungkapkan Baran Wirawan, Tenaga Ahli Menteri Pertanian dalam Workshop Pemanfaatan Citra Landsat-8 Untuk Monitoring Pertanaman Padi di Aula Kantor Dinas Pertanian DIY, Kamis, (16/3/2017). 

”Bagaimanapun permasalahan tersebut harus diantisipasi dengan baik dan benar, karena dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas pangan nasional dalam jangka panjang”, kata Baran dihadapan 240 peserta se-Propinsi DIY. 

Sementara itu, Sasongko, Kepala Dinas Pertanian DIY dalam laporannya mengakui bahwa ada perbedaan data luas lahan baku diantara Dinas Pertanian DIY, Kementerian Pertanian dan BPS. Harapannya, workshop ini adalah komitmen bersama untuk melakukan validasi dan sinkronisasi data tunggal lahan baku sawah. 

”Saat ini memang banyak versi mengenai data luas lahan baku sawah. Perbedaan ini bisa memicu permasalahan terutama dalam hal perencanaan pembangunan pertanian”, ucap Baran. 

”Para peserta yang hadir hari ini diharapkan bisa bekerja sama dan turut aktif memverifikasi status lahan yang sudah direkam dalam Sistem Informasi Monitoring Pertanaman Padi (Simotandi) dengan cara melaporkan kondisi lahan yang ada dengan memanfaatkan aplikasi open camera atau yang lainnya”, pungkas Baran.(p/eg)